Rabu, 18 Maret 2015

Tana Toraja

Destinasi Indonesia: Tana Toraja

disadur dari http://indonesia.travel/id/destination/477/tana-toraja

Tana Toraja merupakan salah satu daya tarik wisata paling popular di Provinsi Sulawesi Selatan. Di sini pengunjung bisa menikmati kebudayaan khas Suku Toraja yang mendiami daerah pegunungan dengan budaya khas Austronesia asli. Menurut mitos yang  diceritakan dari generasi ke generasi, nenek moyang asli orang Toraja turun langsung dari surga dengan cara menggunakan tangga, di mana tangga ini berfungsi sebagai media komunikasi dengan Puang Matua (satu-satunya Tuhan).
Di Tana Toraja, pengunjung bisa berkelilinglah ke Londa, Lemo dan Tampang Allo dimana tempat ini adalah pemakaman yang telah terkenal ke dunia internasional, sebuah pemakaman di dinding berbatu dan gua-gua yang dipenuhi peti mati dan tulang-belulang manusia. Pengunjung tidak perlu takut untuk masuk ke dalam, asal tidak sekali-sekali ada keinginan untuk mengambil tulang belulang mereka.Macintosh HD:private:var:folders:eF:eFCe8ctiHWqRpgaTAzvV3E+++Tc:-Tmp-:TemporaryItems:images.jpg
Datanglah di bulan Juni, Juli, atau Desember untuk menjadi saksi penyembelihan puluhan kerbau dan babi. pengunjung akan melihat bagaimana unik dan sakralnya adat-istiadat di tempat ini. Kerbau bagi masyarakat Toraja merupakan hewan kurban saat upacara kematian, di samping babi. Menurut kepercayaan, arwah kerbau menjadi sarana transportasi bagi arwah yang meninggal untuk menuju puya, yaitu tempat peristirahatan yang terletak di selatan tempat tinggal manusia.
Untuk melihat tempat tinggal orang Toraja, kunjungilah Desa Ke'te Kesu’. Anda akan menemukan deretan Tongkonan dihias dengan indahnya dan lumbung padi. Tongkonan adalah rumah khas Toraja dengan atap mirip pelana atau mengingatkan kita pada tanduk kerbau. Atapnya terbuat dari bambu yang dibelah dan disusun bertumpuk, namun saat ini banyak juga yang menggunakan seng. Tongkonan memiliki strata sesuai derajat kebangsawanan masyarakat seperti strata emas, perunggu, besi dan kuningan. Dinding rumah tradisional ini dihiasi pola abstrak dan geometris dengan warna hitam alami, merah, dan putih. Ke'te Kesu juga dikenal dengan ukiran bambu dan kerajinan tradisional.Macintosh HD:private:var:folders:eF:eFCe8ctiHWqRpgaTAzvV3E+++Tc:-Tmp-:TemporaryItems:images.jpg
Kunjungi juga Palawa, yaitu pusat tenun Toraja dan desa adat untuk melihat rumah tradisional Tongkonan dan kawasan penguburan sekaligus tempat untuk melakukan upacara dan festival. Lalu pengunjung dapat melanjutkan perjalanan ke Batu Tumonga di lereng Gunung Sesean sekitar 25km dari Rantepao. Di sini Anda akan menemukan panorama terasering sawah yang indah hijau berkilauan tersebar bersama batu-batu megalitik besar. Sejumlah batu-batu ini telah berubah menjadi kuburan gua Sa’ dan sampai ke ‘Barana’ adalah pusat anyaman tradisional, berada di Sesean sekitar 16 km sebelah utara Rantepao. Daerah ini dikenal memilki tenun ikat tradisional khas Toraja.Macintosh HD:private:var:folders:eF:eFCe8ctiHWqRpgaTAzvV3E+++Tc:-Tmp-:TemporaryItems:images.jpg
Bemo yang merupakan alat transportasi setempat adalah cara terbaik untuk berkeliling. Disamping itu pengunjung juga dapat menyewa kendaraan mini bus atau jeep dengan atau tanpa supir untuk untuk menikmati perjalanan berkeliling pedesaan. Selain itu, ada juga kendaraan yang disebut Sitor (taksi motor) yang dapat mengantar anda berkeliling Tana Toraja. Pengunjung yang ingin tinggal di pusat kota tersedia beragam hotel besar maupun kecil yang dapat dipesan melalui agen perjalanan. Namun, apabila para wisatawan memiliki jiwa petualang dapat mencoba untuk menginap di rumah pedesaan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin pergi ke Tana Toraja. Orang yang berkunjung ke tempat ini diharapkan berpakaian adat serta menghargai aturan adat istiadat masyarakat Toraja. Perhatikan kepala Anda saat masuk ke rumah tradisional Tongkonan karena lorong-lorongnya yang rendah. Anda dapat membawa hadiah untuk mereka seperti rokok ketika memasuki Tongkonan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar